Gaji yang menyedihkan,siapa yang memyebabkan impiam pekerja migran menjadi keringat darah

Ahseng adalah pekerja migran Vietnam,kehilangan 3 jari tangan kanan,datang ke Taiwan bekerja 3 tahun setengah,tetapi hampir setengah waktunya dipakai keluar masuk rumah sakit,dia sudah kehilangan harapan terhadap Taiwan,cuma dengan suara senduh menyatakan :「saya sangat berharap bisa secepatnya menyelesaikan masalah ini,secepatnya bisa pulang 」

  Ahseng ditempat asalnya Vietnam bekerja dipabrik tekstil.Dikarenakan mendengar di Taiwan bisa mendapatkan 2 kali lipat lebih besar dari gaji semula,dengan tegas memutuskan membuat pinjaman sebesar dua ratus ribu NT datang ke Taiwan kerja.

Sesampai di Taiwan,dia diatur bekerja disebuah pabrik percetakan yang besar untuk bekerja,pada musim pekerjaan banyak bekerja 24 jam ; Ahseng bertanggung jawab bekerja untuk menggores tinta cat dibagian dari roll hot press,tidak ada alat pelindung untuk melindungi,juga tidak diajarin cara penggunaan dan latihan.

Pada suatu malam dalam kerja yang sibuk, jam 02 :00 dini hari,dipabrik cuma tinggal Ahseng dan dua orang temannya, tangan kanan Ahseng kejepit masuk kemesin cetakan,jari jempol sampai jari tengah mengalami luka bakar yang parah,walaupun sudah secepatnya diantar kerumah sakit,tetapi masih saja tidak tertolong jari tangan yang sudah menghitam,mesti dipotong.

Majikan dan agency hanya membayar biaya pertama kali pergi berobat,seterusnya tidak pernah menanyakan lagi, Ahseng masih disuruh membayar biaya mess,dia mau pergi perawatan perobatan masih harus minta cuti sama pabrik, dan kemudian ia menemukan dirinya dilaporkan kabur oleh agency