Pekerja tingkat bencana, Adi

Adi adalah seorang pemuda Indonesia yang bersemangat dalam kehidupan, walaupun satu kaki telah diamputasi sampai lutut, tetapi dia masih bisa menghadapi hidup ini dengan penuh senyum ,oleh karna itu ia sangat menarik perhatian orang. Baru-baru ini secara aktif merencanakan bagaimana cara terbaik untuk mengunakan sejumlah kompensasi kecelakaan kerja dari astek yang berhasil diperjuangkan oleh Rerum Novarum.

Adi bekerja di pabrik bagian pengolahan daur ulang, awalnya ia adalah seorang  pemuda yang bersemangat, selain bekerja dia juga menekuni berbagai kegiatan organisasi tenagakerjaan Indonesia, rencananya tahun depan setelah finish kontrak kerja akan kembali ke tanah air untuk menikah, 24 April sore kecelakaan kerja menghancurkan semua rencananya. Hari itu hujan, lantai basah dan licin, perusahaan tidak menentukan untuk memakai sepatu keamanan, waktu mesin masih beroperasi dia tergelincir, tidak ada langkah-langkah pengamanan saat pengoperasian mesin, tulang kaki kirinya hancur kejepit mesin, setelah diantar kerumah sakit, menurut dokter harus diamputasi. Adi tidak dapat bekerja, dan masih memerlukan perawatan medis dan terapi , gaji, biaya pengobatan,dan masalah lainnya.

Di tempat prosthetics , seorang korban kecelakaan kerja yang sedang dibantu oleh Rerum Novarum memperkenalan Rerum Novarum padanya, maka dia langsung telepon ke lembaga Rerum Novarum untuk meminta bantuan.

Pekerja lembaga menjelaskan kepadanya tentang hukum perlindungan kecelakaan kerja di Taiwan, mengenai masalah perhitungan gaji yang diterima selama kecelakan kerja, biaya pengobatan, serta kecelakaan kerja yang menyebabkan kerugian cacat seumur hidup, dll. Pekerja sosial dan penerjemah menjelaskan dengan sejelas- jelasnya, agar ia dapat merasa tenang. Setelah itu , beberapa kali menemani ia dalam pengurusan kompensasi asuransi tenaga kerja, membantu permohonan penyelidikan kepada departemen pengawasan ketenagakerjaan, dan Biro Tenaga Kerja Kota Taipei untuk subsidi bencana kerja,dalam serangkaian proses untuk memperjuangkan hak-hak, perusahaan dan agency menggunakan berbagai macam cara mengancam, memohon dan sampai menjelek –jelekan nama Rerum Novarum, tetapi Adi tetap yakin dan percaya dengan layanan profesional yang diberikan oleh Rerum Novarum , dan sekarang ia telah mendapatkan kompensasi yang wajar dari astek, juga sedang menuntut ganti rugi dari pabrik.

Bencana ini tidak mengoyangkan semangat hidup Adi ,ataupun memendam kebencian terhadap orang , ia masih menaruh harapan yang lebih baik, setelah amputasi dia melakukan pemasangan kaki palsu dan dengan rajin melakukan terapi, senyum manis adalah caranya mengucapkan salam, setiap ada acara pekerja migran Indonesia berkumpul pasti akan kelihatan bayangannya, dia hadir sebagai orang cacat untuk berbagi pengalaman sendiri, memberi dukungan dan semangat kepada pekerja Indonesia yang bekerja di Taiwan , menghargai kehidupan yang berarti dan penuh semangat bisa ditemukan dalam dirinya.