Dewan negara AS memberitakan tentang hak asasi manusia dan pekerja migran yang mengalami eksploitasi di Taiwan.

14 April 2016 13:36 Apple Daily
Dewan Negara AS mengumunkan laporan hak asasi manusia tahun 2015 ,menyebutkan negara Rusia, Cina, Turki, Egypt menekan kebebasan berbicara/berpendapat; negara Iran, Korea Utara pemerintahan menindas rakyat. Laporan tersebut menurut konvensi juga mencakup keadaan Taiwan,meskipun tidak ada kasus-kasus serius pelanggaran hak asasi manusia, tetapi laporan juga menyebutkan, pada tahun kemarin permasalahan utama Taiwan adalah Tenaga Kerja Asing (TKA) mengalami eksploitasi.
 
Dalam laporan meyebutkan, pekerja dari Indonesia, Vietnam, Filipine, Thailand yang datang ke Taiwan untuk bekerja adalah grup yang paling mudah mengalami eksploitasi, pekerja rumah tangga dieksploitasi oleh agensi, setelah dipotong biaya agensi, sebagian pendapatan gaji pekerja hanya 6.7% standar kemiskinan, dan pekerja yang mengalami eksploitasi karena takut diputuskan kontrak oleh majikan, tidak berani melaporkan majikan melanggar hukum.
 
Dalam laporan juga meyebutkan, tahun kemarin ada nelayan Indonesia saat bekerja perahu Kaosiung, waktu berlayar di laut dianiaya oleh awak kapal, salah  satunya meninggal, dan lainnya jatuh ke lautan, awak kapal tidak mau mencoba untuk menyelamatkan, hanya dinyatakan hilang, kasus masih ditangani oleh Jaksa daerah Pingtung.

Pekerja Taiwan secara umum jam kerja terlalu panjang juga disebutkan. Laporan menggunakan penelitian Depnaker Taiwan dan website kerja, melaporkan bahwa sekitar 78% pekerja mediasetiap harinya bekerja lebih dari 10 jam, pilot, penyetir bus, staf keuangan juga secara umum lembur, 56%pekerja mengatakan ada lembur tetapi tidak mendapatkan gaji lembur.